-->

Anies Bongkar Penataan Trotoar Sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin Warisan Ahok-Djarot


Anies Bongkar Penataan Trotoar Sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin Warisan Ahok-Djarot

Opini Bangsa - Seiring bergantinya pucuk pemerintahan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membongkar rancangan awal trotoar di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.

Rancangan ini sudah direncanakan sejak mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjabat lalu dimatangkan penerusnya Djarot Saiful Hidayat.

Anies beralasan, rancangan yang ada sebelum dirinya menjabat tidak sesuai dengan kondisi Jakarta.

Ada satu hal signifikan yang paling membuat Anies tidak menyukai rancangan awal Ahok-Djarot seperti dilansir Kompas.com pada Rabu (7/3/2018).

Rancangan awal warisan Ahok-Djarot tidak menyediakan akses untuk motor di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.


Keduanya beralasan melarang melintasnya motor di ruas Sudirman-Thamrin karena akan diberlakukannya electronic road pricing (ERP).

"Saya terus terang tidak terima ketika melihat rancangan awal. Tidak ada ruang untuk motor, di mana ruang untuk motor? This is not Jakarta. Jakarta itu milik semua," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).

Anies pun langsung meminta rancangan itu diubah.

Dia menginginkan ruas Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin bisa dimiliki semua warga, bukan hanya warga yang bermobil saja.

"Oleh karena itu, rancangan awal yang saya lihat, saya minta dibongkar waktu itu. Diubah bukan sekadar sentuhan-sentuhan, bongkar!" katanya.

Penataan ala Anies
Akhirnya, rancangan baru penataan Sudirman-Thamrin kini mempunyai jalur khusus motor dan bus reguler.

Motor dan bus bisa menggunakan jalur yang biasanya disebut jalur lambat.

Jalur khusus bus dan motor akan dipisahkan pembatas jalan.

Anies juga menyempurnakan rancangan lainnya, yang menurut rencana, trotoar di sekitar stasiun MRT akan diberi motif batik.

Trotoar versi Anies dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyediakan ruang untuk kios, bukan kafe.

Nantinya, kios-kios itu bisa digunakan untuk menjual barang yang relevan dengan aktivitas di sekitar Sudirman-Thamrin, misalnya kartu transjakarta.

Tempat nongkrong yang disebut di era Djarot tetap ada, namun Anies memberi nama spot kebudayaan.

Ada 4 titik yang akan menjadi spot kebudayaan.

Pertama di depan Gedung Panin, kedua ada di bawah Jembatan Semanggi, ketiga di depan BNI 46, dan keempat di depan Gedung Landmark.

Area Sudirman-Thamrin, menurut Anies, harus menjadi tempat munculnya ruang ekspresi dan ruang interaksi warga.

"Jadi yang membuat Sudirman Thamrin itu hidup bukan gedung pencakar langitnya, tetapi orang yang berinteraksi di wilayah itu. Karena itu penataan ini adalah rencana membangun interaksi," tegas dia.


Sementara itu, pembongkaran pagar gedung tetap masuk dalam rencana dan Anies memberi opsi untuk tidak membiarkan gedung-gedung itu tanpa pagar.

Anies meminta pengelola gedung mengganti dengan pagar halus, misalnya dibatasi dengan kolam ikan atau tanaman-tanaman.

Rancangan revitalisasi trotoar Sudirman Thamrin pun kini sudah siap.

Pengerjaannya dikejar karena sejak awal, target penyelesaian trotoar itu adalah sebelum Asian Games 2018. Artinya, hanya 5-6 bulan lagi.

Warisan Ahok

Apa yang sebenarnya Ahok wariskan semasa kepemimpinannya terkait revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin? Warga Jakarta sudah merasakannya.

Ahok, misalkan, ingin trotoar Sudirman-Thamrin diperlebar menjadi 9-10 meter.

Selain itu, pengelola gedung bertingkat juga diminta membongkar pagar sehingga bisa digunakan untuk kafe-kafe.

Ahok bahkan sudah meluncurkan satu kafe yang diberi nama JakBistro di Balai Kota pada 17 Oktober 2016.

Kafe ini merupakan konsep kafe untuk hang out yang akan ditempatkan di sepanjang trotoar Sudirman-Thamrin.

"Model-model semacam ini di Eropa banyak sekali. Hanya kecil begini, terus dikasih meja-meja," ujar Ahok saat itu.

Waktu itu ia ingin memberikan kompensasi bagi pengelola gedung yang mau membongkar pagar.

Mereka boleh menyewakan lahannya untuk menjadi lokasi kafe-kafe seperti JakBistro.

"Pagar yang dia buka boleh buat dia menaruh model-model seperti JakBistro ini, jadi Jakarta bisa 24 jam. Antar pagar itu bisa berjualan, seperti Sarinah sudah taruh martabak di pojok," kata Ahok.

Djarot kasih sentuhan

Impian Ahok itu belum terwujud sampai kini dia dipenjara dalam kasus penodaan agama.

Ketika pemerintahan dipimpin Djarot rencana merevitalisasi trotoar Sudirman-Thamrin muncul kembali di ujung kepemimpinannya.

Rancangannya dimatangkan lewat pencanangan revitalisasi trotoar saat car free day.

Djarot mengatakan, trotoar Sudirman-Thamrin yang direvitalisasi akan dilengkapi jalur sepeda hingga tempat nongkrong.

"Pertama, trotoar akan kami tanam pohon sehingga nyaman dan sejuk untuk berjalan kaki. Termasuk juga kami berikan jalur sepeda karena cukup lebar trotoarnya antara 8-11 meter," ujar Djarot.

Selain itu, Pemprov DKI juga berencana membuat tempat penyewaan sepeda di sepanjang jalur.

Harapannya, pekerja di sepanjang Sudirman-Thamrin bisa lanjut naik sepeda hingga tujuan, setelah turun dari transportasi massal.

Saat itu, pengerjaan trotoar juga sudah dimulai dengan memangkas pohon-pohon di sepanjang pembatas jalur cepat.

Pembatas jalur itu nantinya akan dibongkar sebab jalur lambat akan diperuntukan sebagai perlebaran trotoar. Jalan untuk kendaraan terdiri dari lima lajur, empat bagi kendaraan pribadi dan satu bagi transjakarta. [opini-bangsa.com / tribunnews]

0 Response to "Anies Bongkar Penataan Trotoar Sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin Warisan Ahok-Djarot"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel