Ironis, Masjid Mulai Sepi Ketika di Penghujung Ramadhan
Faktanya hal ini sungguh terjadi, tak hanya di kota didesa-desa pun demikian. Jamaah shalat mulai berkurang saat akhir bulan Ramadhan...
Menjelang akhir Ramadhan, umat Islam umumnya berbondong-bondong menuju pusat perbelanjaan (mall). Bahkan, jauh-jauh hari, rencana belanja itu sudah ditetapkan sedemikian rupa, sehingga suasana belanja pun terasa sangat antusias dan meriah.
Seolah tidak ada waktu belanja lagi, mall-mall tampak penuh sesak.
Pengunjung dan pembeli pun harus rela berjalan dengan suasana yang sangat sumpek dan berdesak-desakan. Tetapi, semua itu tidak mengurangi semangat berbelanja.
Ditambah dengan iming-iming diskon dan lain sebagainya, mall pun menjadi tempat favorit mengisi akhir-akhir Ramadhan.
Sementara itu, kian menuju akhir Ramadhan, masjid yang semestinya dimakmurkan dengan i’tikaf dan berbagai kegiatan ibadah lainnya, justru semakin lengang, sepi. Semangat awal Ramadhan seolah lenyap tanpa jejak.
Padahal Rasulullah Muhammad berkali-kali meminta kita menghindari pasar dan mall.
“Negeri yang paling dicintai Alalh adalah masjid-masjidnya.” (HR. Muslim).
Baca Juga : Cara Memuaskan Syahwat Suami/Istri di Bulan Ramadhan Tanpa Membatalkan Puasa
Banyak kaum Muslim sering lalai dan tak memiliki management waktu. Seharusnya belanja dilakukan sebelum masuknya hari-hari istimewa di penghujung Ramadhan, justru di saat hari-hari penuh berkah mereka sibuk menghadiri mall-mall dan meninggalkan tempat-tempat yang paling disukai Allah dan para malaikatnya, yakni masjid.
Dalam al-Qur’an Allah berfirman
رِجَالٌ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاء الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْماً تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.” (QS: An Nuur [24]: 37).
Kemuliaan Hanya ada di Masjid
Suasana tersebut tentu berbanding terbalik dengan masa umat Islam di zaman Rasulullah. Di masa itu, umat Islam sangat antusias memakmurkan masjid, lebih-lebih di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Dorongan keyakinan akan janji Allah begitu kuat, sehingga para sahabat tidak pernah meninggalkan masjid, kecuali memang jika ada udzur syar’i. Umat Islam kala itu benar-benar ingin meraih keutamaan-keutamaan yang Allah berikan hanya apabila umat Islam memakmurkan masjid.
Sebuah hadits memberikan penjelasan tentang keutamaan berangkat ke masjid. “Ada tiga (kelompok) manusia yang berada di dalam jaminan Allah Ta’ala; (pertama) orang yang berangkat ke salah satu masjid Allah; (kedua) orang yang keluar berperang di jalan Allah; dan (ketiga) orang yang berangkat menunaikan ibadah haji.” (HR. Imam Abu Nu’aim).
0 Response to "Ironis, Masjid Mulai Sepi Ketika di Penghujung Ramadhan"
Posting Komentar